Senin, 16 Februari 2015

Makalah "Pengaruh Globalisasi Terhadap Degradasi Moral Remaja Masa Kini"

KATA PENGANTAR Puji syukur terhadap Tuhan yang Maha Esa, karena atas segala limpahan taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi pembahasan tentang Pengaruh Globalisasi Terhadap Degradasi Moral Remaja Masa Kini .Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan oleh guru pembimbing. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, baik penyusun maupun isinya masih jauh dari sempurna. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang menuju perbaikan makalah ini sangat penyusun nantikan. Dengan segala kesederhanaan makalah ini, penyusun berharap mudah-mudahan makalah ini sekiranya dapat memberikan sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuan baik bagi penyusun maupun bagi pembaca. Yogyakarta, 18 Oktober 2014 Penyusun Intan Rahayuningsih DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan 1 1.3 Ruang Lingkup Materi 1 BAB II PEMBAHASAN 2 BAB III PENUTUP 6 A. KESIMPULAN 6 B. SARAN 6 DAFTAR PUSTAKA 7 LAMPIRAN 8 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Degradasi sering diartikan sebagai penurun suatu kualitas.Moral remaja dari tahun ketahun terus mengalami penurunan kualitas atau degradasi. Dalam segala aspek moral, mulai dari tutur kata, cara berpakaian dll. Degradasi moral ini seakan luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang. Faktor utama yang mengakibatkan degradasi moral remaja ialah perkembangan globalisasi yang tidak seimbang. Virus globalisasi terus menggerogoti bangsa ini. Sayangnya kita seakan tidak sadar, namun malah mengikutinya. Kita terus menuntut kemajuan di era global ini tanpa memandang aspek kesantunan budaya negeri ini. Ketidak seimbangan itulah yang pada akhirnya membuat moral semakin jatuh dan rusak. Bangsa Indonesia mengalami degradasi moral dan akhlak. Ironisnya, kondisi ini juga mewabah di kalangan intelektual,elit politik,para pemegang kekuasaan dan anak remaja.Saat ini bangsa sedang mengalami degradasi moral dan akhlak,Sehingga perlu upaya membenahi keadaan ini sebelum semakin parah. Munculnya degradasi moral karena pendidikan agama, budi pekerti, etika terabaikan selama ini.Padahal sebenarnya, itu mutlak diperlukan dalam pembentukan dan pembinaan karakter dan moral bangsa. Untuk memenuhi beberapa syarat-syarat dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi Sebagai langkah lanjutan dalam mempelajari bidang study Ilmu Pengetahuan dan Teori Sosial Budaya,serta menggali pengetahuan dan wawasan agar pengetahuan menjadi luas. 1.2. Tujuan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini antara lain : a. Mengetahui bagaimana pengaruh globalisasi terhadap Degradasi Moral Remaja Masa Kini b. Memenuhi tugas akhir semester pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan c. Kami ingin remaja zaman sekarang memiliki akhlak yang mulia, yang patut dicontoh oleh generasi-generasi selanjutnya. 1.3 Ruang Lingkup Materi Dalam perilaku remaja masa kini banyak remaja yang tidak memiliki etika, moral, dan akhlak yang baik, hal itu terjadi karena: a. Kurangnya perhatian dari keluarga b. Hatinya tidak terolah sehingga menjadi lemah imanya c. Tidak ada motivasi dalam dirinya untuk dapat menjadi manusia yang bermanfaat d. Pengaruh dari teman sepermainan e. Media masa/ media informasi f. Renadahnya tingkat pendidikan BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Degradasi Moral Remaja Degradasi sering diartikan sebagai penurun suatu kualitas.Moral remaja dari tahun ketahun terus mengalami penurunan kualitas atau degradasi. Dalam segala aspek moral, mulai dari tutur kata, cara berpakaian dll. Degradasi moral ini seakan luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang.Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang perlu mendapat perhatian baik dari orang tua secara khusus serta masyarakat atau pemerintah pada umumnya. B. Faktor Penyebab Degaradasi Moral Remaja di Indonesia Faktor utama yang mengakibatkan degradasi moral remaja ialah perkembangan globalisasi yang tidak seimbang.Virus globalisasi terus menggerogoti bangsa ini.Sayangnya kita seakan tidak sadar, namun malah mengikutinya.Kita terus menuntut kemajuan di era global ini tanpa memandang aspek kesantunan budaya negeri ini.Ketidak seimbangan itulah yang pada akhirnya membuat moral semakin jatuh dan rusak. Bangsa Indonesia mengalami degradasi moral dan akhlak. Ironisnya, kondisi ini juga mewabah di kalangan intelektual,elit politik,para pemegang kekuasaan dan anak remaja.Saat ini bangsa sedang mengalami degradasi moral dan akhlak,Sehingga perlu upaya membenahi keadaan ini sebelum semakin parah. Munculnya degradasi moral karena pendidikan agama, budi pekerti, etika terabaikan selama ini.Padahal sebenarnya, itu mutlak diperlukan dalam pembentukan dan pembinaan karakter dan moral bangsa. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab degradasi moral remaja di Indonesia: 1. Faktor dari orang tua Kita dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua.orang yang paling dekat dengan kita saat kita balita adalah orangtua, jadi kasih sayang, cinta dan emosi yang diberikan oleh orangtua benar-benar dipelajari oleh sang balita karena pada masa 'golden age' mereka. Jadi apapun yang diajarkan oleh orangtua pada masa ituakan cepat terserap oleh otak anak. 2. Faktor kebiasaan keluarga Faktor ini ada hubungannya dengan faktor orangtua diatas, hanya saja lebih luas. sebagai contoh, si A dibesarkan oleh keluarga yang disiplin dan teratur, hanya diajarkan lagu anak-anak pada masa kecilnya, hanya diputar film-film kartun, orangtuanya memandikannya sebelum jam 4 sore setiap hari, diajarkan cara membaca dll, dan mendongenginya cerita kancil sebelum tidur.Sedangkan si B dibesarkan oleh orangtua yang acuh tak acuh, lagu yang diputar dirumah setiap hari adalah lagu dangdut dan romansa, orangtuanya mengajak nonton sinetron tiap harinya, dan tanpa dibatasi waktu mandi, memberinya sembarang gadget tanpa pengawasan orangtua, kemudian waktu tidur diabaikan tanpa diberi waktu maksimal. Jadi kita akan memperoleh perbedaan dari kedua anak tersebut setelah besar si A akan terbawa kebiasaan dari keluarganya yang disiplin, tumbuh menjadi remaja yang kritis, dan berpikir panjang. Sedangkan si B, cenderung tidak bisa disiplin, telat berpikir dan bermoral jelek. Ini hanya sebagai contoh, masih banyak cara mendidik orangtua diluar sana yang baik maupun buruk.Setidaknya keluarga adalah faktor utama dalam mengembangkan potensi dan moral anak, mengawasi dan mendidiknya ke arah yang benar. 3. Faktor lingkungan Lingkungan dimana seseorang anak tumbuh, akan menjadi tempat baru untuk ia belajar sesuatu yang baru. Disini orangtua mungkin tidak bisa secara langsung mengawasi, tetapi dengan bekal-bekal yang diberikan kepada sang anak semenjak ia kecil akan mencegahnya dari perbuatan yang tidak diinginkan. lingkungan yang baik, akan mengajarkan kepada anak hal yang baik. Tetapi jika lingkungannya buruk, maka anak itu akan cenderung beradaptasi dengan lingkungan tersebut sehingga tertular oleh teman-temannya yang kurang baik. Pengaruh lingkungan dapat berupa:  Pengaruh budaya asing Memang masuk nya budaya asing ke negara kita memberi dampak positif pada kemajuan teknologi. Tetapi, kalau budaya asing tersebut masuk tanpa tersaring sama sekali akan memberi dampak negatif. Salah satunya dalam hal pergaulan. Karena, kalau kita lihat di kota-kota besar budaya clubbing, minum-minuman keras, dan narkoba menjadi budaya baru. Bukan hanya remaja di kota besar saja yang mengalami tingkat degradasi, remaja di desa pun mengalami degredasi sekalipun adat istiadatnya kuat. Pada saat ini banyak club malam merupakan tempat beredar nya narkoba. Karena menurut sebuah website banyak anak remaja sekarang yang pergi ke club malam untuk mengkomsumsi narkoba.  Media massa atau media informasi Kemajuan IPTEK melahirkan berbagai macam media yang mutakhir seperti televisi, handpone, internet dan lain-lain. Banyaknya informasi yang bisa diperoleh dari media tersebut menyebabkan banyak para remaja menyalahgunakan media tersebut. Banyaknya tayangan-tayangan yang tidak seharusnya ditampilkan oleh media masa seperti adegan-adegan kekerasan dan romantis yang sering ditayangkan oleh media masa membuat para remaja meniru adegan-adegan tersebut. Tayangan media masa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan baru yang dianggap sesuai dengan kemajuan zaman. Rasa tidak ingin ketinggalan zaman dari orang lain membuat para remaja melakukan kebiasaan baru yang sudah menjadi kebudayaan atau sering mereka jumpai seperti tayangan televisi dan lingkungan sosialisasi.  Tempat karaoke yang banyak diminati remaja yang juga akhirnya sebagai tempat pesta sabu bagi remaja. 4. Faktor kemauan dalam diri Sekuat apapun faktor di atas sanggup mempengaruhi, yang paling besar adalah kemauan dari dalam diri untuk mencegah ataupun mengikuti. Namun tetap saja, faktor ke-1 dan ke-2 masih tetap mempengaruhi. Karena pola berpikir datangnya tidak tiba-tiba, tetapi harus selalu diasah oleh orang-orang terdekat. Jarang sekali orang yang memiliki tekad benar tanpa didasari oleh doktrin yang benar pula. Artinya, dia harus melawan arus, ketika orangtua, keluarga dan lingkungannya sama sekali tidak mendukungnya. C. Dampak Degradasi Moral Remaja Sebagai contoh dari dampak degradasi moral remaja adalah perilaku-perilaku tidak terpuji yang terjadi pada anak anak dan remaja saat ini seperti: a) Anak semakin lupa terhadap apa yang menjadi kewajibannya sebagai penerus bangsa yaitu; kewajiban seorang murid untuk belajar, anak patuh kepada guru terlebih lagi kepada kedua orangtua, lebih senang mendengarkan music daripada mendengarkan nasihat orang tua, lebih senang menonton sinetron dibandingkan membaca buku pengetahuan b) Lebih mendahulukan bersenang-senang tanpa mempertimbang apa yang akan terjadi setelah apa yang mereka lakukan, hanya karena mengikuti tren atau karena takut dikatakan ketinggalan jaman. Contoh perilaku seperti ini adalah kita lihat sekarang ini anak SD sudah mempunyai HP, dan kalau kita lihat lagu didalam hp tersebut bukannya lagu anak-anak tetapi malah lagu cinta, sehingga anak otak si anak menerima hal hal yang seharusnya belum pantas dia terima. Degradasi moral remaja secara nasional dapat dilihat dari pemberitaan media masa seperti : • Perilaku yang salah yang dilakukan oleh remaja di Bandar Lampung dan Samarinda: “sebanyak 28,8 persen remaja di Bandar lampung melakukan seks bebas. Perilaku ini membuat mereka berpotensi terserang human immunodeficiency virus (HIV). Demikian dikemukakan Dwi Hafsah Handayani, S.Psi. dalam semiloka Kesehatan Reproduksi Remaja di Hotel Marcopolo. • Pemberitaan yang dapat menggambarkan turunnya moralitas sebagian remaja Kota Samarinda :” Pacaran seminggu, siswi SMP digagahi pelajar SMK.; Sejoli digrebek berduan dalam kamar kos. • Turunnya moralitas di perguruan tinggi : Dapat kita lihat hampir 75 % mahasiswa baik diperguruan tinggi negeri maupun swasta, menggunakan busana yang tidak patut untuk dipakai dalam menuntut ilmu. Para pengajar juga seakan-akan melihatnya sebagai hal yang suatu hal yang baik, pada hal secara yuridis sangat bertentangan dengan aturan akademik. Dari gambaran diatas serta tak habis habisnya pemberitaan di media masa tentang turunnya moral para remaja seakan tidak mampu mengusik telinga pemerintah kita yang sibuk mengurus masalah politik dan korupsi yang tidak pernah habis.Mereka tidak menyadari bahwa dengan banyaknya kasus korupsi, sebenarnya merekapun sudah terkena degradasi mora D. Solusi dan Upaya Dalam Menekan Angka Degradasi Moral Remaja di Indonesia Berikut ini merupakan aspek yang dapat menanggulangi degradasi moral remaja. i. Aspek pendidikan formal/ lingkungan sekolah. Pendidikan yang lebih menekankan kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif, mandiri dan kreatif menjadi faktor penting, karena melatih mental dan moral remaja menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi dan sosial dalam yang berlaku dalam lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungan sosialnya. ii. Aspek lingkungan keluarga. Aspek ini jelas memberi andil yang signifikan terhadap berkembangnya pola perilaku menyimpang para remaja, karena proses penanaman nilai-nilai bermula dari dinamika kehidupan dalam keluarga itu sendiri dan akan terus berlangsung sampai remaja dapat menemukan identitas diri dan aktualisasi pribadinya secara utuh. Remaja akan menentukan perilaku sosialnya seiring dengan maraknya perilaku remaja seusianya yang notabene mendapat penerimaan secara utuh oleh kalangannya. Oleh karenanya, peranan orang tua termasuk sanak keluarga lebih dominan di dalam mendidik, membimbing, dan mengawasi serta memberikan perhatian lebih sedini mungkin terhadap perkembangan perilaku remajanya. iii. Aspek lingkungan pergaulan. Lingkungan pergaulan seringkali menuntut dan memaksa remaja harus dapat menerima pola perilaku yang dikembangkan remaja. Hal ini sebagai kompensasi pengakuan keberadaan remaja dalam kelompok. Maka, perlu diciptakan lingkungan pergaulan yang kondusif, agar situasi dan kondisi pergaulan dan hubungan sosial yang saling memberi pengaruh dan nilai-nilai positif bagi aktifitas remaja dapat terwujud. iv. Aspek penegakan hukum/sanksi. Ketegasan penerapan sanksi mungkin dapat menjadi shock teraphy (terapi kejut) bagi remaja yang melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang. Dan ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, kepolisian dan lembaga lainnya. v. Aspek sosial kemasyarakat. Terciptanya relasi-relasi sosial yang baik dan serasi di antara warga masyarakat sekitar, akan memberi implikasi terhadap tumbuh dan berkembangnya kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga muncul sikap saling memahami, memperhatikan sekaligus mengawasi tindak perilaku warga terutama remaja di lingkungannya. Hal ini tentu sangat mendukung terjalinnya hubungan dan aktifitas remaja yang terkontrol. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Faktor utama yang mengakibatkan degradasi moral ialah perkembangan globalisasi yang tidak seimbang. Virus globalisasi terus menggerogoti bangsa ini. Sayangnya kita seakan tidak sadar, namun malah mengikutinya. Kita terus menuntut kemajuan di era global ini tanpa memandang (lagi) aspek kesantunan budaya negeri ini. Ketidak seimbangan itulah yang pada akhirnya membuat moral semakin jatuh dan rusak. Bangsa Indonesia mengalami degradasi moral dan akhlak.kondisi ini juga mewabah di kalangan intelektual,elit politik,para pemegang kekuasaan dan anak remaja.Saat ini bangsa sedang mengalami degradasi moral dan akhlak,Sehingga perlu upaya membenahi keadaan ini sebelum semakin parah. Munculnya degradasi moral karena pendidikan agama, budi pekerti, etika terabaikan selama ini.Padahal sebenarnya, itu mutlak diperlukan dalam pembentukan dan pembinaan karakter dan moral bangsa. Agar tidak terjadi degradasi moral kita harus mengevaluasi dari diri kita sendiri apakah moral dan akhlak kita sudah dinilai baik atau belum oleh banyak orang dan juga diperlukan dalam pembentukan dan pembinaan karakter dan moral bangsa agar tidak terjadi degradasi moral lagi dan kita jangan terpengaruh dengan globalisasi sekarang ini. B. SARAN Sebagai remaja golongan intelektual sudah sepantasnyalah kita memelihara moral kita terhadaap lingkungan sekitar karena apalah artinya pendidikan tinggi akan tetapi moral rendah. Begitu pula terhadap remaja yang berpendidikan rendah atau tidak mengecam pendidikan sama sekali, walaupun pendidikan mereka rendah akan tetapi tidak haruslah moralnya selalu buruk. Mereka masih dapat belajar dari agama maupun pendidikan nonformal hingga akhirnya terwujudlah suatu kondisi dimana keadaan moral remaja dapat dibanggakan. DAFTAR PUSTAKA http://togarlearn.blogspot.com/2012/03/degradasi-moral-remaja.html http://sosbud.kompasiana.com/2010/06/30/degradasi-moral-remaja-masa-kini-181481.html http://bemstiedwimulya.blogspot.com/2013/02/hancurnya-moral-remaja.html http://restukadilangudemak.blogspot.com/2011/04/degradasi-moral.html   LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar